Mulia – Dalam rangka memajukan kampung
yang ada di Kabupaten Puncak Jaya, BPMPK dan Pendamping Kabupaten
mengadakan sosialisasi menyangkut dana Prospek, Dana prospek mengalami
perubahan program kegiatan dan dikhusukan untuk kegiatan pembangunan
usaha ekonomi produktif (UEP).
Dalam sambutan Bupati yang diwakili oleh
Asisten II Setda Ukkas, S.Sos bahwa dana prospek ini dikhusukan untuk
usaha ekonomi produktif seperti pembangunan kolam ikan, peternakan dan
diberitahukan di setiap kampung untuk dibentuk koperasi dan berharap
kepada kepala distrik untuk betul-betul memantau dan berkoordinasi
dengan pendamping distrik di setiap kegiatan prospek di kampung-kampung
agar berjalan dengan lancar hasilnya juga untuk kesehjateraan
masyarakat Kabupaten Puncak Jaya sehingga dana yang diberikan tidak
sia-sia.
Menjadi catatan ada beberapa distrik
yang progresnya masih lambat yaitu Distrik Tingginambut dan Distrik Ilu
yang masih melalui tahapan dana Prospek 2012 yang dulu masih disebut
dengan dana Respek. Dana tersebut tidak dipakai begitu saja akan tetapi
harus membuat pertanggungjawaban atau laporan dana tersebut.
Persiapan dana prospek 2015, semua desa
dari 302 desa di Kabupaten Puncak Jaya harus mempunyai rancangan APBK
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung. Rancangan APBK akan dibuat
bersamaan dengan Badan Permusyawaratan Kampung/ Bamuskam dan akan
dibuat Peraturan Keputusan Kepala Kampung tentang APBK.
Materi yang dibawakan oleh Pendamping
Kabupaten adalah sosialisasi tentang Dana PNPM Mandiri Prospek, di
Kabupaten Puncak Jaya memang harus diadakan sosialisasi khusus tentang
kegiatan prospek akan tetapi Pendamping Kabupaten belum bisa memastikan
bahwa program prospek ini harus sesuai dengan Juknis dari Provinsi dan
Keterlambatan Juknis bukan kesalahan dari Kabupaten dan Pendamping
Kabupaten itu sendiri, akan tetapi kesalahan dari Provinsi karena lambat
menurunkan Juknis dan ada tarik menarik antara Bappeda dan BPMK
Provinsi itulah sebabnya lambatnya kedatangan Juknis. Diharapkan dengan
bergulirnya dana Prospek bernuansa UEP produktif seperti : Kolam Ikan
maupun pembukaan kebun pertanian dapat meningkatkan taraf ekonomi
masyarakat kampung.
Ditemui oleh melalui wawancara, Ukkas
menjelaskan bahwa Prospek ini tidak berbeda jauh dengan Program
sebelumnya yakni Respek, hanya ganti nama. Pasalnya Mekanisme yang
dipatok sama dengan program sebelumnya. Ukkas menjelaskan bahwa saat ini
dana telah 75% ada di Rekening Kasda Puncak Jaya dan siap digulirkan
kepada masyarakat sasaran. Ditanya lebih lanjut mengenai kepastian
waktu, Ukkas menjelaskan bahwa Pemda juga ingi cepat tapi harus ikut
mekanisme dan prosedur, saat ini progres dalam tahapan rencana Program
dan tidak mustahil dalam Bulan ini, November bisa dicairkan” pungkas
Ukkas.
Untuk besaran uang yang diterima oleh
masing – masing kampung, Ukkas menambahkan bahwa berdasarkan sosialisasi
dari pendamping, Puncak Jaya masih menggunakan data 8 (delapan) distrik
namun mengacu pada kampung baru yakni 302 kampung, diperkirakan
perkampung dapat mengelola Kurang lebih Rp.119 Juta per kampung. Menurut
Ukkas dana yang diberikan terbilang relatif kecil karena jumlah kampung
yang banyak, namun segala sesuatunya tergantung manajemen pengelolaan
dana yang efektif dan efisien.
Lebih jauh terkait rencana kenaikan
Harga BBM oleh Pemerintah Pusat terhadap perekonomian di Puncak Jaya,
Ukkas menjelaskan sangat berdampak bagi tingkat ekonomi di Puncak Jaya,
Pasalnya tarif angkutan Mulia – Wamena saat ini telah berada di angka
Rp. 9.000 – Rp. 10.000,- sebelum naiknya harga BBM. Efeknya akan lebih
terasa dengan naiknya harga sembako di Puncak Jaya. Dikarenakan hampir
seluruh barang berasal dari luar Puncak Jaya yang diantar melalui
transportasi darat maupun udara” jelas Ukkas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar