Distrik Ilu – Kunjungan yang
dilakukan Komite I DPD RI dalam rangka tinjauan lapangan Calon Pemekaran
Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Yamo, Kamis, 15 mei 2014 mengambil
tempat di lapangan terbuka Distrik Ilu. Rombongan yang tiba disambut
oleh Wakil Bupati Puncak Jaya, Yustus Wonda, S.Sos, M.Si, Muspida
Kabupaten Puncak Jaya Wakapolres Puncak Jaya, Kompol Yohanes Hadut,
Perwira Kodim 1714 Puncak Jaya, Staf Ahli Bupati, Barnabas Yoteni,
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Tumiran, S.Sos, M.AP, 11 Kepala
Distrik Pemekaran, Ratusan siswa-siswi SD, SLTP, SMU dan SMK Nioga dan
masyarakat. Tim didampingi oleh Staf Gubernur Papua Biro Tata
Pemerintahan Prov Papua, Gilbert Rafles Yakwart, S.STP. Rombongan yang
tiba langsung dikalungkan Kalung anggrek Taring Babi dan Noken yang
kosong. Lapangan bandara Ilu yang sudah dipadati oleh masyarakat dari
balik-balik gunung telah menunggu dari pagi buta seketika bersorak
gembira dan tangis haru saat pesawat
mendarat di landasan pacu. Ketua DPD RI , Bpk Dani sempat menanyakan pancasila kepada salah seorang anak SD yang memegang bendera merah putih, dengan lantang dan percaya diri sang anak pun menyebut pancasila dengan jelas dari sila pertama hingga terakhir.
mendarat di landasan pacu. Ketua DPD RI , Bpk Dani sempat menanyakan pancasila kepada salah seorang anak SD yang memegang bendera merah putih, dengan lantang dan percaya diri sang anak pun menyebut pancasila dengan jelas dari sila pertama hingga terakhir.
Sesaat setelah pesawat enggang air pukul
11.30 WIT, Ketua Rombongan DPD RI dan Ketua Tim Pemekaran DOB Kabupaten
Yamo dipikul dan diarak oleh masyarakat menuju lapangan acara audiensi.
Ketua Tim pemekaran, Nesco Wonda, S.Sos,
M.Si sekaligus mejabat Ketua DPRD Puncak Jaya dalam sambutannya
menegaskan bahwa proses pembentukan calon Kabupaten Yamo yang merupakan
pemekaran Kabupaten Puncak Jaya ini bisa berjalan dengan baik bukan
karena usaha dan kerja keras tim pemekaran namun dikarenakan kasih dan
petunjuk dari Tuhan. “Pemekaran Kabupaten ini bukan tipu – tipu dari
elit politik, namun karena keinginan masyarakat akan pembangunan” tegas
Nesco.
Kabupaten Puncak Jaya saat masih
dipimpin oleh Lukas Enembe (Gubernur Papua saat ini) telah memekarkan
Kabupaten Puncak Papua dan kini dibawah kepemimpinan Bupati Puncak Jaya,
Drs. Henok Ibo memekarkan Kabupaten Yamo. Nesco pun menambahkan bahwa
nama ketua Tim DPD RI yang bernama Dani itu bukan kebetulan namun
Kehendak Tuhan untuk mengutus beliau ke tengah masyarakat suku dani
memperjuangkan aspirasi mereka.
Nesco Wonda menjelaskan bahwa Pusat
selalu melarang papua minta merdeka namun untuk pemekaran itu
diperbolehkan, oleh karena itu beliau mengharapkan tim yang datang tidak
hanya kunjungan biasa namun segera kembali ke Jakarta untuk memutuskan
Pemekaran Kabupaten Yamo cepat diselesaikan.
Selanjutnya dalam sambutan Bupati Puncak
Jaya yang diwakili oleh Wakil Bupati Puncak Jaya Yustus Wonda, S.Sos,
M.Si menjelaskan kepada tim, asal nama Kabupaten Yamo diambil dari nama
sungai besar “Yamo” yang membelah daerah tsb mengalir dan
bercabang-cabang ke Kabupaten lainnya di pegunungan tengah. “Ilu dari
dulu adalah tanah damai bukan tanah kekacauan dan peperangan” tambahnya.
Beliau menambahkan pula bahwa noken kosong yang dikalungkan ke leher
tim yang datang ada yang kosong dan adapula yang berisi koteka. “Noken
Kosong punya makna bahwa, Bapa pergi bawa noken kosong dan kembali harus
pulang isi noken kosong ini SK Penetapan Kabupaten Yamo untuk
masyarakat lembah Yamo. Sedangkan Noken isi Koteka punya makna bahwa,
laki – laki harus pake koteka/ simbol keberanian. Ibarat koteka dipakai
oleh kepala suku untuk berperang memperjuangkan kehormatan suku,
Perjuangan tim ke Jakarta seumpama Kepala Suku yang pergi berperang
pulang membawa kemenangan yakni Penetapan dari Presiden RI. Beliau yakin
dan percaya bahwa ini semua bisa terjadi karena ada campur tangan Tuhan
dan pertolongan Roh Kudus. Bupati Drs. Henok Ibo dan Wakil Bupati
Yustus Wonda telah mengalokasikan dana 5 Miliard tahap pertama dan 10
miliard tahap kedua untuk pembangunan gedung kantor Bupati Yamo.
Tim DPD diketuai oleh Bpk. Dani Komite I
beranggotakan Weli Gusli, Aman Syafruddin dan Bahrum Manya seketika
turun dari panggung dan langsung mendekati barisan aparat kampung dan
masyarakat yang memenuhi lapangan acara. Beliau menanyakan kesediaan
masyarakat tentang pemekaran tersebut, sontak masyarakat menjawab dengan
teriakan setuju. Beliau menegaskan bahwa pemekaran Kabupaten Yamo bukan
lagi “impian” tapi sduah ada di depan mata, tinggal masyarakat harus
berdoa dan menjaga keamanan dan ketertiban daerah tersebut.
Ditengah berlangsungnya acara, seorang
Kepala suku setempat maju ke depan panggung sambil terisak tangis dan
berbahasa dani, diterjemahkan oleh Mus Kogoya, Staf Dispenda Puncak Jaya
bahwa, saya atas nama masyarakat dari ujung ke ujung masyarakat dibalik
gunung tidak pernah melarang pemerintah untuk membangun di daerah ini,
dan tidak ragu untuk melepaskan tanah untuk pembangunan. Masalah
pelepasan tanah memang selama ini menjadi polemik dalam pembangunan di
tanah papua. Namun tekad kuat odoafi setempat menjamin bahwa pelepasan
tanah tidak akan dipersoalkan.
Tak lupa mewakili seluruh kepala suku
mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah berjuang dan Komite I DPD
RI yang hadir. Ditempat berbeda, Niwor Wonda, salah seorang Kepala suku
setempat dengan tegas menjelaskan bahwa masyarakat siap bersama TNI
POLRI menjaga keamanan di wilayah Kabupaten Yamo melawan kelompok
bersenjata yang melarang dan menghambat pembangunan di daerah ini.
Di kesempatan yang berbeda, Drs. Henok
Ibo menjelaskan bahwa Pemekaran DOB Kabupaten Yamo dan Kabupaten Kembu
adalah persembahan dari beliau sebelum mengakhiri masa jabatan sebagi
Bupati Puncak Jaya. Drs. Henok Ibo yang pernah menjadi camat di Ilu
selama lebih dari 7 tahun menjelaskan pula bahwa, proses pembentukan
kabupaten Yamo dan Kembu adalah cita-cita beliau bersama Lukas Enembe
yang kini menjadi Gubernur Papua sejak menjabat jadi kepala daerah sejak
dulu. Pemekaran kedua kabupaten tersebut juga tidak terlepas dari
dukungan dan usaha dari Lukas Enembe, mulai dari pembahasan di
Legislatif DPRD RI hingga tinjauan lapangan oleh DPD RI.
Hadir dalam barisan yakni dari barisan
Pemuda Pancasila, dengan seragam loreng orange hitam dan sikap yang
tegap, mereka bersedia menjadi baris depan dalam menjaga keamanan di
Calon Pemekaran Kabupaten Yamo, mendampingi aparat TNI POLRI yang
bertugas dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Wakil Bupati Yustus
wonda menjanjikan bahwa Pemuda Pancasila akan dilantik secara resmi oleh
Pimpinan Pusat Pemuda Pancasila yang datang dari Jakarta pada bulan
juli mendatang di tempat yang sama.
Acara tatap muka ditutup pukul 13.00 WIT
dan dilanjutkan dengan foto bersama masyarakat dan ramah tamah dengan
muspida puncak jaya. Rombongan kembali diantar beramai ramai oleh
masyarakat ke bandara untuk kembali ke Sentani.
Ketua Komite I DPD RI disambut dan diarak oleh masyarakat dari bandara menuju lapangan |
ketua komite I DPD RI saat memberikan sambutannya yang di artikan dalam bahasa lanny oleh Nesco Wonda. S,Sos. M.Si |
wakil bupati foto bersama siswa SD di Distrik usai berbincang-bincang soal pelajaran bersama mereka |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar